PLTS Terapung Terbesar Tambak Lorok Beroperasi setelah Dibangun 8 Bulan, PLN Catatkan Sejarah

- Sabtu, 8 April 2023 | 21:02 WIB
Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan PLTS terapung guna meningkatkan bauran energi. (Dok. PLN - INDEPENDENMEDIA.ID)
Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan PLTS terapung guna meningkatkan bauran energi. (Dok. PLN - INDEPENDENMEDIA.ID)

Jakarta, INDEPENDENMEDIA.ID - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tambak Lorok, Semarang, telah beroperasi.

Hal itu dicatat dengan tinta emas di atas lembar sejarah PT PLN (Persero) sebab pembangkit tersebut adalah PLTS terapung terbesar di Indonesia.

Berkapasitas 561 kilowatt peak (kWp), beroperasinya PLTS Tambak Lorok turut meningkatkan bauran energi baru terbarukan.

Baca Juga: Rekor Wanita dan Pria Kulit Hitam Pertama dalam Misi Hidup di Bulan 2024, sebelum Penerbangan ke Mars 2040

PLTS apung yang dioperasikan melalui anak usaha PLN, yakni PLN Indonesia Power (PLN IP).

Pengoperasian PLTS ini bagian pengadaan pembangkit yang menghasilkan total 920 kWp di beberapa gedung komplek Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) PLN IP Semarang Power Generation Unit (PGU).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan pembangunan PLTS ini wujud komitmen PLN bersama anak usahanya dalam upaya mendorong program transisi energi.

Salah satu targetnya mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai net zero emission (NZE) 2060.

Dalam upaya menuju NZE 2060, PLN melakukan beberapa inisiatif. Misalnya, tidak lagi membuat kontrak baru pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. 

"Sebagai gantinya, PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Strategi besarnya adalah shifting away, dari pembangkit berbahan fosil menjadi pembangkit EBT," ujar Darmawan melalui keterangan persnya yang INDEPENDENMEDIA.ID terima pada Sabtu, 8 April 2023.

Baca Juga: Jelang Idulfitri 2023, BPH Migas Periksa Keandalan Terminal BBM Tanjung Gerem dan Terminal LPG Tanjung Sekong

Senada dengan Darmawan, Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan pembangunan PLTS ini merupakan komitmen PLN IP bersama anak usahanya, PT Indo Tenaga Hijau, dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia.

Pembangunan PLTS juga bagian dari upaya optimalisasi lahan potensial yang diintegrasikan dengan renewable energy generation.

"PLTS apung ini dibangun di atas water pond seluas satu hektar dengan waktu pembangunan selama delapan bulan. Pada tahun pertama PLTS ini akan memproduksi listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh per tahun dan berkontribusi menurunkan emisi gas Co2 hingga sebesar 1.304 ton/tahun," ungkap Edwin.

Edwin meneruskan, PLN memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengonsolidasi dukungan berbagai pihak.

Halaman:

Editor: Ridwan Ewako

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X