Di Taiwan sendiri juga sudah memiliki lembaga sertifikasi halal seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bernama Taiwan Halal Integrity Development Association (THIDA).
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Argentina Guna Memburu Gelar Juara Piala Dunia Kali Ketiga
“Di Taiwan sendiri juga banyak wisatawan muslimnya dan juga banyak TKI Indonesia, jadi beberapa produk mulai ada versi halalnya. Belakangan Pemerintah Taiwan sendiri juga sangat memperhatikan industri makanan dan minuman halal ini. Bahkan di ibukota Taipei juga sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat muslim, seperti makanan hingga tempat-tempat ibadah seperti masjid mulai diperbanyak di tempat-tempat umum, karena memang ingin menarik wisatawan muslim untuk datang ke Taiwan,” ujar Tiffany Wang.
Untuk diketahui, Taiwan Halal Center didirikan pada tahun 2017, dan setelah upaya dan kerja keras, Taiwan memenangkan penghargaan ‘Destinasi Pariwisata Inklusif Terbaik Tahun Ini (non-OKI)’ yang diselenggarakan oleh CrescentRating, dan memperoleh peringkat kedua dalam ‘Destinasi Wisata Non-OKI’ pada Global Muslim Travel Index (GMTI) dari Mastercard-CrescentRating.
Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya pemasaran Taiwan terhadap produk-produk halalnya telah diakui secara internasional.
Baca Juga: Lima Usaha Makanan yang tak Pernah Mati di Tasikmalaya No 5 Paling Banyak Diminati
Taiwan pun sangat mementingkan pasar halal Indonesia. Dalam ‘Laporan Status Ekonomi Islam Global 2022’ menunjukkan bahwa ada sekitar 1,9 miliar umat Muslim di seluruh dunia.
Bonus demografi ini membuat peluang bisnis halal diperkirakan mencapai 2,8 triliun dolar AS pada tahun 2025. Diantara lebih dari 200 juta masyarakat Indonesia, delapan puluh persen dari mereka beragama Muslim.
Artikel Terkait
Lima Usaha Makanan yang tak Pernah Mati di Tasikmalaya No 5 Paling Banyak Diminati
Orang Terkaya Sedunia Elon Mask dan Anne Hathhaway Dipastikan Jadi Pembicara KTT G20 di Bali