SUKABUMI, INDEPENDENMEDIA.ID - Peringati hari bersih-bersih internasional atau Clean Up Say, Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi dan Ikatan Keluarga Seribu Pulau Maluku Sukabumi Raya, gelar bakti sosial, Sabtu (16/09/2023).
Aksi sosial itu dilakukan di sejumlah titik, dengan cara memungut sampah yang berserakan. Aksi sosial ini, tambah Asep Irawan, juga didukung komunitas SALING dan KBST Maluku.
“Jadi hari ini World Clean Up Day atau hari bersih -bersih internasional. Di mana masyarakat melaksanakan gerakan kebersihan baik di nasional bahkan di internasional,” kata Kadis DLH, Asep Irawan.
Ia menjelaskan setiap hari, sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) mencapai 180 ton atau over load. “Di Kota Sukabumi, telah penuh sesak dengan sampah. Perlu perhatian dan kepedulian semua pihak agar volumenya dari waktu ke waktu bisa berkurang,” pandang Asep.
Opsi yang paling utama, tambah dia, masyarakat seyogianya memilah sampah untuk dibuang. “Dari penelitian yang dilakukan sampah yang dibuang itu 60 persen itu dari sisa makanan,” kata Asep.
Kemudian untuk mengurangi volume sampah ke TPSA, tidak membawa sampah yang berasal dari limbah rumah tangga. “Itu bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, sehingga tidak membuang sampah sembarangan,” tegas Asep.
Viena Korputri dari Ikatan Keluarga Seribu Pulau Maluku Sukabumi Raya menerangkan aksi bakti sosial itu dimulai dari Alun-alun Kota Sukabumi, Lapang Merdeka, Yogya Dago dan berakhir di Balaikota.
Ia mengajak seluruh masyarakat menciptakan Sukabumi Nol Sampah.“Kami mengajak masyarakat untuk peduli akan kebersihan lingkungan, sebagai bentuk apresiasi terhadap Pemkot Sukabumi sebagai Kota Terbersih. Dan harus dijaga serta dipertahankan,” kata Putri. []
