Bangka, INDEPENDENMEDIA.ID - Perkumpulan Putra-Putri Tempatan (PERPAT) Kepulauan Bangka Belitung atau Babel memperingati maulid Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam dan milad I PERPAT dengan menggelar istighosah kebangsaan.
Berlokasi di Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (17/9/2023), panitia tak tanggung-tanggung mengundang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Agil Siroj.
Siap terang dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada hari kegiatan keagamaan itu, Kiai Said terkendala oleh mertuanya yang sakit. Ulama bertitel Profesor ini akhirnya tak berkesempatan menemui hampir seribu peserta istighosah yang telah memenuhi tempat acara.
Baca Juga: Kiprah K.H. Ahmad Ja'far Shidiq: Dari Candradimuka Pesantren, Entrepreneurship, hingga Politik
"Mohon maaf Kiai Said Agil Siroj berhalangan hadir. Namun, ini bukan masalah karena K.H Ahmad Ja'far Shidiq, salah seorang ulama terkenal di Babel, siap menggantikan Kiai Said Agil Siroj dan telah berada di tengah kita," Eka Mulya Putra, sekretaris jenderal PERPAT, saat menyampaikan laporan sebagai panitia acara.
Istighosahpun dipimpin Kiai Ahmad Ja'far Shidiq, yang kerap disapa Ustaz Ja'far Shidiq alias UJS, sekitar pukul 10.00 WIB.
Hadirin yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat di Bangka dan beberapa kabupaten/kota di sekitarnya melantunkan berbagai wirid serta permohonan ampun dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Selanjutnya acara disempurnakan dengan tausiyah yang dibawakan oleh UJS, pengasuh Pondok Pesantren Modern Hidayatussalikin Pangkalpinang.
Awal tausiyahnya, UJS berpesan agar segenap umat Islam mengejawantahkan kecintaanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melalui pengerjaan sunah-sunah Nabi secara serius dan konsisten.
"Kita semua pasti cinta Nabi. Mari kita laksanakan sunah-sunahnya, mulai dari yang kecil-kecil atau sederhana saja," ujar UJS, yang juga Ketua Dewan Syuro DPW Partai Kembangkitan Bangsa (PKB) Kepulauan Bangka Belitung.
UJS menyontohkan sunah memakai dan melepas sandal/sepatu, memotong kuku, hingga memanggil atau menyapa pasangan --suami atau istri.
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah memberi contoh baik. Jika sunahnya diikuti, maka pahala bagi umat Muslim yang mengerjakan.
"Mulai sekarang jangan lagi memanggil istri atau suami memakai namanya. Nabi itu memanggil istrinya dengan panggilan kesayangan," tutur UJS lagi.
Pada kesempatan yang sama, UJS menegaskan sebagai warga negara Republik Indonesia, siapapun perlu bersyukur.
Artikel Terkait
Bahar Smith Terima Langsung Dijebloskan ke Penjara, Bahkan Siap Mati Bela Agama dan NKRI
Ketua Relawan Jokowi Tegaskan Munarman eks Sekjen FPI Tegak Lurus Dengan NKRI
Sejarah dan Profil Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong: Terbaik di Indonesia Timur
Keren! UJS: PKB Babel Wajib Bangkit, Ini Dia Target demi Warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Marak Aksi Pembakaran Al-Qur'an, Ketua Dewan Syuro PKB Babel: Jadilah Duta Islam, Jalankan Tuntunan Rasulullah
KAMI: Selamatkan Indonesia!
Pengurus dan Caleg PKB Bangka Barat Optimistis Raih Minimal Empat Kursi DPRD 2024, Konsolidasi Bersama UJS