INDEPENDEN - Al-Fatihah surat pertama sekaligus induk Al-Qur'an (ummul Qur'an).
Ustazah Ameena Blake, warga Inggris, lansir Republika.co.id, berpendapat surat itu sungguh indah dan memiliki kekuatan.
Surat istimewa tersebut patut dikaji serius, sebagai dasar sebelum mempelajari bagian lain Al-Qur'an.
Seorang muslim melantunkan minimal 17 kali dalam sehari semalam saat mendirikan salat wajib.
Baca Juga: Adab Penting Dalam Membaca Al-Qur’an
Sayangnya, banyak yang melantunkan Al-Fatihah saat dan di luar salat secara tergesa-gesa. Seolah ingin cepat menyelesaikannya.
Padahal ayat-ayat dalam surat tersebut bermuatan komunikasi hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT).
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman: "Aku membagi salat menjadi dua bagian, untuk Aku dan hambaku."
Tiga ayat Al-Fatihah di atas "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in" adalah hak Allah dan tiga ayat ke bawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Baca Juga: Polisi Ringkus Tiga Berandal Mantan Anggota Geng Vascal Bacok Warga Secara Acak
Mari meresapi percakapan ini. Ketika kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil'alamin", Allah menjawab: "Hambaku telah memujiku."
Ketika kita mengucapkan "Arrahmanir-Rahim", Allah menjawab: "Hambaku telah mengagungkanku."
Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab: "Hambaku memujaku."
Ketika kita mengucapkan "Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in", Allah menjawab: "Inilah perjanjian antara Aku dan hambaku."
Ketika kita mengucapkan "Ihdinasshirotol mustaqim, sirotolladzina an'amta 'alai him ghairilmaghdhubi 'alai him waladdhalin", Allah menjawab: "Inilah perjanjian antar Aku dan hambaku. Akan kupenuhi yang ia minta."
Artikel Terkait
4 Perkataan Yang Disukai Allah
Hukum Wudu di Dalam Toilet, Haram atau Makruh?
Hindari Perbuatan Dilarang Hentikan Hujan, Ada Doanya
Zakat tidak Harus di Bulan Ramadhan
Beberapa Amal Shalih Selepas Ramadhan