INDEPENDEN - Prof. Dr. K.H. Buya Syakur Yasin atau yang kerap dipanggil Buya Syakur dalam beberqapa kesempatan berbicara panjang-lebar seputar Isra Mikraj.
Umum mengetahui Buya Syakur salah seorang ulama intelektual sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Cadangpinggan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
Dalam kajiannya, beliau membahas Isra Mikraj, mulai sejarah hingga keistimewaannya.
Pantauan INDEPENDEN pada kanal Youtube KH Buya Syakur Yasin MA, Buya Syakur menjelaskan bahwa ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu dikaji secara serius dalam peristiwa Isra Mikraj.
Mau tahu pertanyaannya apa saja?
Inilah beberapa pertanyaan besar terkait Isra Mikraj yang dipaparkan Buya Syakur:
Baca Juga: Ternyata Allah SWT Saja Bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW: Kok, Kamu Malas?
1. Siapakah 'abdihi yang disebut dalam Al-Qur'an, Nabi Muhammad atau Nabi Musa?
Pertanyaan pertama yang perlu dikaji adalah tidak adanya korelasi antara ayat pertama dan ayat kedua surat Al-Isra.
Ayat pertama dalam surat Al-Isra berbunyi; Subhanalladzi asro bi'abdihi lailan, yang artinya; Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hambanya pada malam hari.
Namun, ayat setelahnya berbunyi; Wa atainal musa kitaba, yang artinya telah datang kitab kepada Nabi Musa.
"Ayat ini masih perlu dipertanyakan, siapa sebenarnya yang disebut 'abdihi? Nabi Muhammad atau Nabi Musa," tuturnya.
Pasalnya, ayat pertama tersebut menceritakan perjalanan seorang hamba dengan memakai kata ganti, sehingga menimbulkan kegaduhan.
Siapa sebenarnya hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut? Nabi Muhammad atau Nabi Musa?
Artikel Terkait
Bukan Cuma Olimpiade, Countdown Menuju Ramadan Juga Penting
Jangan Lupa, Kita Berpuasa Ramadan Karena Ingin Raih Derajat Takwa, The Only
Rahasia Sujud Ketika Sholat
Doa bagi Anda yang Dililit Masalah Utang Berlarut-larut
Hukum 'Birrul Waalidain' alias Berbakti Kepada Kedua Orang Tua