Sering Didatangi Peziarah Berdasarkan Petunjuk Gaib, Ini Keistimewaan Cai Kabuyutan

- Selasa, 19 September 2023 | 11:43 WIB
Lokasi menuju makan Eyang Ayen Pradakusumah di Kampung Tenjolaya Desa Karawang, Sukabumi  (Rony MS/INDEPENDENMEDIA.ID)
Lokasi menuju makan Eyang Ayen Pradakusumah di Kampung Tenjolaya Desa Karawang, Sukabumi (Rony MS/INDEPENDENMEDIA.ID)

 

SUKABUMI, INDEPENDENMEDIA.ID – Kampung Tenjolaya, terletak di Desa Purbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, menjelma menjadi kawasan kuliner setalah lama menjadi kawasan wisata.

Kampung Tenjolaya merupakan bagian dari kaki Gunung Gede. Jauh di depannya, merupakan kawasan wisata Pondok Halimun dan perkebunan teh. Tak aneh apabila lokasi memberikan udara sejuk dan menawarkan sejumlah spot eksotik untuk berswafoto.

Di daerah Kampung Tenjolaya, berjejer kuliner bergaya sederhana hingga modern. Namun di balik itu, ada satu tempat yang sering dikunjungi wisatawan lokal.

Lokasi itu, sebuah makam yang diyakini berkaromah, dan mata air yang tak pernah surut walaupun musim kemarau panjang. Mata air itu oleh warga dinamai Cai Kabuyutan. Sedangkan makam tua itu diyakini petilasan Eyang Ayen Pradakusumah, seorang prajurit kerajaan Pakuan Anyar.

Warga sekitar menerangkan makam itu sering dikunjungi oleh orang-orang tertentu. Cerita yang beredar, para peziarah itu ke sana karena mendapat petunjuk secara gaib.

“Kebanyakan peziarah dari Palabuhanratu. Tapi tak sedikit dari luar daerah. Untuk hajatnya, kita tak tahu pasti,” kata Ariswanto pegiat spiritual.

Namun, tambah Aris, makam dan Cai Kabuyutan tidak melulu tentang kegiatan spitual. Lokasi itu kini telah menjelma sebagai salah satu tujuan wisata, apalagi lokasi makam dan Cai Kabuyutan telah dikelola oleh pemilik usaha kuliner.

Secara harafiah Aci berarti Air dan Kabuyutan berati Cikal Bakal. Cai Kabuyutan didefinisikan warga sekitar sebagai air sumber kehidupan awal.

Siapa Eyang Ayen Pradakusumah? Berdasarkan cerita turun-temurun, Eyang Ayen Pradakusumah adalah prajurit Gentar Bumi dari kerajaan yang berpusat di Palabuhanratu.

Konon, Eyang Ayen Pradakusumah diutus ke Kampung Tenjolaya, yang kini berada di Desa Perbawati, untuk membuka perkampungan. Namun tak dijelaskan maksud tujuan pembukaan kampung yang dimaksud.

Diceritakan Eyang Ayen Pradakusumah setelah membuka kampung serta pertanian dan perkebunan, melakukan tapa Brata di sekitar Cai Kabuyutan.

Sementara mata air Cai Kabuyutan berdasarkan hasil penelitian dikatakan memiliki pH 7,2. Berdasarkan sejumlah jurnal, air yang memiliki pH tinggi, kaya akan kandungan kalsium dan bikarbonat, yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

Manfaatnya menghambat proses resorpsi tulang, selain fungsi utamanya memenuhi cairan tubuh, dan diyakini memperlambat proses penuaan. Tak ayal, banyak pengunjung memanfaatkan air tersebut demi kecantikan dan awet muda.

Versi warga sekitar, tidak mengetahui secara persis awal sejarah pembukaan Kampung Tenjolaya. Namun warga menyebutkan bahwa makan yang sering dikunjungi peziarah itu, sudah ada sejak lama.

Halaman:

Editor: Rony Master Samosir

Tags

Terkini

X